Jakarta,
Kemdikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh
mengatakan ada dua variabel utama dalam mengukur kualitas pendidikan, yaitu
guru dan kurikulum. Tahun ini implementasi kurikulum baru, yaitu Kurikulum
2013, dilakukan secara menyeluruh. Karena itu bagi guru-guru yang telah mengikuti
pelatihan namun belum sepenuhnya memahami Kurikulum 2013, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) membuka klinik guru sebagai wadah
konsultasi bagi guru.

Klinik
guru tersebut, kata Mendikbud, bisa dilakukan secara daring/online, baik di
pusat (Kemdikbud), maupun di daerah melalui pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota. Selain membuka klinik guru, pendampingan pada saat proses
belajar mengajar juga dilakukan. Diharapkan, dengan upaya tersebut, pemahaman
guru terhadap Kurikulum 2013 semakin meningkat.
Mendikbud
mengatakan, guru harus bisa mengajarkan materi dengan baik kepada siswa,
sehingga guru harus memahami Kurikulum 2013. Menurutnya, guru yang baik adalah
guru yang bisa mengajarkan materi kurikulum dengan sesuai dengan tugasnya,
menguasai materi dengan baik, dan bisa menyajikan materi dengan metodologi yang
baik pula.
Hingga
saat ini, untuk implementasi Kurikulum 2013, Kemdikbud telah melakukan
pelatihan bagi 1,3 juta guru, agar pelaksanaan kurikulum mempunyai standar yang
sama. “Belum pernah ada pelatihan secara masif dengan standar yang kita
tetapkan,” kata Mendikbud. Selain itu, ujarnya, hal kedua yang juga belum
pernah ada adalah pencetakan sekitar 250 juta buku secara serentak untuk
dibagikan secara gratis ke siswa seperti dalam implementasi Kurikulum 2013.
(Desliana Maulipaksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar